Rencana Perjalanan ke Jepang ~Hari Ketujuh~


Jumpa lagi denganku, di rencana hari ketujuh ini.....,,

Di hari ini, aku rencana bangun pagi dan akan menggunakan bathtab lagi semauku. Mumpung masih pagi nggak ada yang pakai. Hehee,,

Terus, aku pengen ngerti tentang dialek Osaka itu seperti apa. Dan katanya juga, ada kosakata tertentu yang dipakai sama orang Osaka-Kansai aja.
Bener nggak sih......??
                                                   

Jadi, aku akan tanya pada orang yang selalu siap sedia setiap saat (resepsionis hotel).
Atau kalau nggak gitu, aku akan tanya ke penghuni kamar yang lain waktu duduk-duduk santai di 3F F Lounge, salah satu fasilitas hotel juga tuh.
Itung-itung bisa nambah pengetahuan juga dalam perjalanan nanti.

Sarapan?? Di hotel aja......, saya terima apapun kok.



Untuk hari ketujuh ini sih, aku rencana pergi ke Umeda Sky Building.
Kenapa pengen kesana....??

Itu karena tiba-tiba aku teringat akan Umeda Sensei yang cakep itu. Hahahaa,,
Alasan yang konyol banget sih?! 



Okay, untuk mencapai Umeda Sky Building ini, aku akan memilih rute kereta Namba - Imamiya - Osaka. Seperti biasa, kereta yang aku gunakan adalah kereta JR. Perjalanan kali ini membutuhkan waktu sekitar 32 menit, berangkat jam 12:00 JST dan tiba jam 12:32 JST. Biaya sebenarnya 190 yen.

Setelah sampai di stasiun, nanti paling aku akan jalan kaki, karena letak Umeda Sky Building ini di antara Osaka Station dan Umeda Stasion. Bangunan ini akan langsung kelihatan kok, karena tingginya itu mencapai 173 m.



Umeda Sky Building

Sebenarnya, bangunan ini terdiri dari 2 bangunan yang disambungkan dengan Floating Garden Observatory pada lantai ke-39.

Rencana perjalanan ke bangunan tinggi lagi ya, aku memang suka ketinggian sih.
Dari atas Umeda Sky Building atau juga bisa disebut Umeda City tersebut kita akan bisa melihat pemandangan kota yang luas dan bagus.
                                                                      

Beberapa hal yang menarik dari Umeda Sky Building ini yaitu :
* Takimi Lane Restaurant
   Sebuah restoran dengan konsep tentang romantisme kota di awal Zaman Showa.
   Terletak di ruangan bawah tanah pertama dari Umeda Sky Building.
* Hanano
   Kebun dengan suasana nostalgia pedesaan.
* Chushizenno-mori
   Sebuah taman dengan air terjun di dalamnya, yang bisa membawa pada suasana pedesaan dengan kuil.
Suasana Resto

Gambaran Taman di Umeda














Di Umeda nanti aku mau lihat-lihat kota dari atas. Sama maen di kebun bunga yang disebut sebagai "floating garden". Sama mau makan di Takimi Lane Restaurant, gimana ya suasana real di Era Showa nanti......??

Aku berpikiran balik ke hotel sekitar jam 5-an sore. Melalui rute, Osaka - Imamiya - Namba selama 23 menit. Naik kereta JR Osaka Loop Line & Kansai Line. Berangkat jam 05:06 JST dan tiba di jam 05:29 JST. Biaya sebenarnya habis 190 yen.

Sampai di hotel, bebersih dulu and langsung tidur deh..


Rencana Perjalanan ke Jepang ~Hari Keenam~


Di hari keenam nanti, aku berada di Osaka.

Hmm....., lalu mau ngapain aja ya??
                                                       


Ahh, karena kali ini di Osaka, aku akan pergi ke Osaka Castle dulu.

Untuk ke Osaka Castle, aku akan pergi ke Osakajokoen Station. Nanti aku akan memilih rute Namba - Shin-Imamiya - Osakajokoen. Perjalanan ini membutuhkan waktu 21 menit dengan menggunakan kereta JR (Kansai Line + Osaka Loop Line). Berangkat pada jam 10:01 JST dan tiba di Kyobashi pada jam 10:22 JST.

Biaya sebenarya 170 yen, tapi disini aku menggunakan JR Pass-ku. Aku selalu mencari transport by JR nih, karena mau memanfaatkan gratisan terus. Hehehehee,,

Kalau nanti tiba di Osakajo-koen Station, aku akan langsung ke Osaka Castle. Kesana jalan kaki aja, katanya sekitar 15 meit gitu deh.






Osaka Castle




Menurut Japan Guide-san, Osakajo ini merupakan tempat wisata nomor 1 yang banyak dikunjungi wisatawan loh.

                                    

Merupakan lambang dari Kota Osaka sendiri. Kalau ada kata Osaka, yang terlintas biasanya Osakajo atau dialek mereka. Aku pengen kesana karena ingin wisata sejarah dan juga melihat makam Hideyori (anak Hideyoshi), katanya Kodai dulu sih meninggalnya disitu.

Untuk memasuki wilayah Osakajo, akan dikenakan biaya 600 yen. Dibuka dari jam 09:00-17:00 JST.
Osakajo ini mulai dibangun pada tahun 1583. Berdiri di atas situs Ishiyama Honganji Temple yang sebelumnya telah hancur. Osakajo ini juga dimaksudkan Hideyoshi untuk menjadi pusat pada saat Hideyoshi memerintah. Menurut info, Osakajo ini telah dipugar beberapa kali, karena alasan rusak atau kebakaran. Seperti pada saat Tokugawa Ieyasu menyerang Hideyori yang berada dalam istana ini. Hal itu menimbulkan kerusakan yang banyak. (ahh, kodai lagi deh)


Meskipun telah banyak terjadi kerusakan, tapi masih ada 13 bagian penting yang masih asli. Beberapa diantaranya :

Sakura-mon
Gerbang utama untuk bagian dalam Osakajo

Inui-yagura (Turret)
Melindungi sisi Barat-Utara
Kinmeisui Well and Roof
Sumur paling penting Osakajo, awalnya disebut Ogonsui Well (Sumur air emas)

Kinzo Storehouse
Penyimpanan koin emas & perak

Saat ini, katanya, menara dari Osakajo sudah modern bahkan sampai ada elevator agar mudah diakses. Modern banget ya.....,,
                                                         

Rasanya bakal lama nih jalan-jalan di Osakajo, secara tempatnya luas banget. Ada tamannya juga loh disana, namanya Nishinomaru Garden. Pada saat musim semi, taman ini juga dijadikan salah satu tempat hanami juga karena ada 600 sakura disana.

Nishinomaru Garden saat musim semi

Ohh iya, untuk makam Hideyori yang bunuh diri, menurut yang aku baca sih dia bunuh diri setelah pengajuan permohonan ampun baginya ditolak oleh Tokugawa. Pada waktu itu mereka mereka perang di benteng ini. Hideyori dikatakan bunuh diri dengan ibunya.

Tempat bunuh diri, makam Hideyori & ibunya.



Hmmmm....., selesai dari Osakajo rasanya sore'an ya..

Sebelumnya, siangnya, aku mau makan siang di Restaurant Riviere yang ada di Hotel Osaka Castle. Mau makan kyassuru ranchi yang harganya 1.000 yen.





Nanti sorenya, aku mau balik ke hotel jam 4-an. Naik kereta JR rute Osakajokoen - Tennoji - Namba, yang memakan waktu 23 menit. Biaya sebenarnya 170 yen.



Kalau sampai di hoel nanti, aku mau mandi dan dan berendam di bathtab+sauna, mau merilekskan badan dulu. Semoga airnya hangat ya. Kalau berendam di bathtab umum gitu rasanya kayak pergi ke pemandian umu ya. Hahaa,,


Yahh...., itulah rencana untuk hari keenam ku..


Rencana Perjalanan ke Jepang ~Hari Kelima~


Hmm...., sudah rencana di hari kelima nih.

Mau apa ya......??

Di hari keempat, kalau dari rencana sih pulang malem sekitar jam 8 lebih-an. Jadi, rasanya aku akan istirahat agak lama di hostel. Mendekam di kamar dan tidur, merilekskan badan dahulu. 
                                     

Rasanya itu baik menyikapi kenyataan bahwa aku di Jepang (jauh dari rumah) dan sendirian, aku nggak mau sampai sakit disana. Kesehatan itu hal yang sangat berharga. (curcol)

Kalau untuk sarapan sih, rasanya aku akan makan di cafe hostel aja. Pihak hostel menyediakan fasilitas itu kan, harus dimanfaatkan nih.
Daripada aku ke konbini melulu. Lagian, cukup jauh pula konbini-nya. Mungkin nanti aku akan menyediakan budget sekitar 700 yen untuk sarapan. Nggak perlu makan yang neko-neko deh......,,

Pokonya fokus hari kelima nanti, santai dulu.......,,



Kalau nanti aku rasa cukup, aku bakalan mulai untuk berkemas. Ini sudah hari kelima nih, dan aku sewa hostel itu sampai hari ini doang. Aku akan mengemasi barang, siap-siap, bersih-bersih, tidak lupa juga bawa air minum dari hostel (ngisi air sendiri). Air minum itu untuk persiapan nanti di jalan. Atau kalau nggak gitu, aku nanti bisa minum air yang ada di taman. Karena setahuku taman di Jepang itu air dari kerannya bisa untuk diminum. Higienis loh. Jadi, nggak perlu keluar uang tambahan untuk minum deh.

Setelah nanti semua junbi beres dan bawaan lengkap, aku akan memulai perjalanan baruku. Hahaa,,


Rencananya mau ke Ikebukuro dulu sih.....,,
Mulai jalan ke Minami-Senju, kali ini dengan sensasi yang berbeda karena gua bawa barang bawaan lengkap kayak mau pindahan. Hahahaa,,
Namanya aja bckpacker'an ya.
Dari Minami-Senju nanti, aku akan naik kereta di jam 12:03 JST. Kali ini melewati rute Minami-Senju - Nippori - Ikebukuro. Waktu tempuhnya kira-kira 21 menit, jadi nanti sampai di Ikebukuro sekitar jam 12:24 JST. Ohh iya, karena naik kereta JR (Joban + Yamanote Line), jadinya nggak bayar lagi deh. Itulah gunanya JR Pass.
Menurut Japan Guide-san sih Ikebukuro itu ada di urutan ke sepuluh untuk tempat yang paling bayak dikunjungi. Ikebukuro itu masih merupakan kota elektronik dan juga otaku center. Hanya saja otaku disini lebih melayani pada kalangan perempuan. Oleh karena itulah disini ada butler cafe & anime, manga & cosplay, dan juga toko Animate, Mandarake, K-Books.

Aku nggak ngerti sih bedanya Mandarake disini sama yang di Akihabara. Jadi, nanti sama aja, budgetnya sekitar 2.500 yen.
Salah satu alasan yang paling kuat untuk membawaku ke Ikebukuro ini adalah......., butler cafe-nya. Ahahahahaa,,
                                  
Karena aku cewek, otomatis aku sangat antusias untuk melihat model dari butler cafe.
Selain itu, waktu rencana di Akihabara juga aku lihat-lihat maid cafe.


Untuk sistem dari butler cafe ini rasanya hampir sama dengan maid cafe. Yang penting adalah kepuasan pengunjung. Hahaha,,

Berbeda dengan maid cafe yang maid-nya serba moe, kalau di butler cafe ini rasanya.....keren!!
Nanti akan disambut dengan perkataan 「お帰りなさいませ、お嬢様」.......,, dengan sikap yang gentle.
Huahh......, ojousama nih..

Jadi, kebayang mukanya sebastian deh......,,



Swallowtail Butler Cafe




Aku nemui salah satu butler cafe yang terkenal, namanya Swallowtail. Lokasinya di Otome Road, Ikebukuro. Nanti kalau ke Jepang langsung capcus jalan kesana deh. Hehee,,


Disana butler akan melayani pengunjung (cewek) selalu, seperti menuangkan teh, menggantikan tea set, dll. Biarkan butler yang melakukan semuanya.
Nanti juga akan ada snack untuk menemani kaum hawa minum teh, antara lain sandwiches and cake. Terlebih, kita akan bisa memilih tea set bermerek seperti, Wedgwood, Noritake, dan Royal Albert.

Contoh tea set yang kuambil dari Mbak Steflee

Swallowtail Butler Cafe
Range harga di Swallowtail ini antara 2.000-4.000 yen, tergantung dari makanan yang dipesan. Sepertinya nanti aku yang 2.000 yen saja ya.
Ohh iya, bagi siapapun yang ingin masuk kesana, katanya harus booking 2 bulan sebelumnya. (anggap aja aku udah booking di hari kelima ini yah)

Ohh iya, aku nanti juga pengen foto-foto dengan butler-nya, biar ada kenangan aku & butler 1 hari ku. Kalau mereka menyediakan sih, aku pengen sekalian pakai baju yang kelihatan kayak ojou-sama. 




Di Ikebukuro nanti juga ada tempat yang bernama Otome Road, denger-denger sih banyak doujin disitu. Selain itu, ada manga dan novel juga, yang khusus diproduksi untuk anak perempuan.
Rasanya aku tahu deh jenis seperti apa itu........, hehehehee,,

Yahh, mungkin kalau aku jalan-jalan kesana bakal nemu yang bagus juga.
Budget untuk Otome Road ini mungkin sekitar 3.000 yen aja. Mengingat kalau nanti rasanya banyak hal yang menarik. Secara centre-nya untuk cewek sih.


Hmm....., rasanya segini aja untuk Ikebukuro-nya. Aku mau lanjut perjalanan lagi ke Kansai.
Wahh, pindah daerah nih.....,,

Aku akan pergi ke Kansai di hari kelimaku ini, tepatnya aku akan pergi ke Kota Osaka. Aku tertarik dengan salah satu hotel disana, modelnya terlihat asyik..



Untuk mencapai ke Osaka, akan ada beberapa transportasi yang aku naiki.....,,
Kali ini aku akan memilih rute, Ikebukuro - Tokyo (JR Yamanote Line, 23 menit, 190yen, JR Pass), Tokyo - Shin Osaka (Hikari Shinkansen, > 156 menit, JR Pass), Shin Osaka - Namba (15 menit, 270 yen).

Disini aku menggunakan Hikari Shinkansen, karena JR Pass bisa menutupinya. Bila aku menggunakan Nozomi, otomatis aku harus bayar, biaya penuh sekitar 13.050 yen. Ahahahaaa....., mahal banget ya. Untung aku pengguna JR Pass..
Inilah guna JR Pass sesungguhnya, biaya untuk perjalanan jauh euy.....,,



Begitu nanti sampai di Namba Station, kira-kira hanya 1 menit berjalan aku akan sampai di tempat aku menginap berikutnya. Alamat tempat menginapku yang baru ada disini, 4F Midousuji-Namba Bldg. 4-2-1 Namba, chuo-ku, osaka-shi Osaka 542-0076 JAPAN.

Kali ini aku akan mencoba menginap di tempat yang agak mahal. Aku hanya penasaran dan tertarik dengan konsepnya tempatnya sih. Nama tempatnya adalah First Cabin. Memang tempatnya ini bertema seperti pesawat gitu. Jadi, kamarnya didesain seperti dalam keadaan kabin pesawat. Ada 2 tipe kamar, first class dan bussiness class. Tapi, kalau untuk yang daerah Osaka (Midousuji-Namba) ini hanya first class.

Untuk first class di Midousuji Namba, dikenakan tarif 4.800 yen/malam.

First Class Room
 Ukuran kamarnya 4,2 m2, lalu terdapat juga Sony BRAVIA LCD TV, LAN, pakaian.


Ini beberapa fasilitas yang ada :

Entrance
3F F Lounge










Large Bathtab and Sauna
Shower Booth










Untuk tempat kali ini ada batas untuk check-in dan check-out nya. Check-in di sekitar jam 3 sore, sedangkan chek-out sekitar jam 10:00 pagi.

Hmm...., rasanya aku akan menginap disini untuk 2 malam saja deh. Jadi, totalnya sekitar 9.600 yen.



Karena kemungkinan nanti tiba di hotel sudah malam, aku akan langsung istirahat saja.
Berlanjut ke hari berikutnya......,,
Rencana di hari keenam,,


Rencana Perjalanan ke Jepang ~Hari Keempat~


Seperti yang sudah aku rencanain sebelumnya, di hari keempat di Jepang nanti, aku akan menyusuri Sungai Sumida.
                                         Horee...., naik kapal!!


Menurut info sih katanya sungai ini merupakan satu dari sungai terkenal di Tokyo. Di presentasi Jijou dulu, juga pernah dibahas nih sungai. Aku pengen banget bisa santai melihat pemandangan sekitar dari kapal ferry dengan menyusuri sungai itu. Soalnya aku jarang naik kapal, biasanya naik kereta, mobil, sepeda motor.  Naik kapal paling nggak ya ke Bali, tapi itu pun naik kapalnya malem, jadi nggak kelihatan deh.

Yak, seperti yang aku bilang sebelumnya, jarak hostel tempat aku nginep deket banget sama Sumidagawa. Tapi sayangnya hostelku ada di Kiyokawa, sedangkan perjalanan wisata dengan ferry ini dimulai dari Asakusa. Jadi, aku nanti akan pergi ke Asakusa dulu yang berjarak kurang lebih 5,4 km.

Tapi, sebelum ke Asakusa, aku akan pergi ke Tokyo Station dulu, mau nukarin bukti pembelian JR Pass (yang sudah aku beli dari Indonesia) ke JR Pass yang sebenarnya disana. Aku baru akan menukarnya di hari keempatku nanti karena aku beli JR Pass yang untuk 1 minggu saja. Ohh iya, batas penukaran JR Pass ini max 3 bulan dari tanggal beli.

Aku akan mengambil rute Minami-Senju - Nippori - Tokyo. Perjalanan Minami-Senju - Nippori, naik kereta JR Joban Line dan JR Yamanote Line, yang berangkat jam 08:08 JST dan akan sampai di Tokyo sekitar jam 08:20 JST.
Setelah itu, aku akan langsung pergi ke JAPAN RAIL PASS Exchange Corner ((Yaesu North) yang buka dari jam 07:30-20:30 JST.
Yang perlu diingat, untuk menukar JR Pass itu diperluin paspor beserta surat penukaran juga.
Ini bagan yang aku ambil dari site-nya JR
Exchange Order









Untuk form asli exchange ordernya ada disini,



Dengan penukaran tersebut, JR Pass-ku sudah bisa digunakan.
Dari Tokyo ke Asakusa, mau naik kereta JR ahh. Mau memanfaatkan JR Pass-ku untuk pertama kalinya. Hieheheee.....,,
                                                 Gimana ya rasanya....??                             

Ohh iya, sekedar info nih, untuk pengguna JR Pass, kalau mau naik kereta, nanti nggak bisa menggunakan gerbang tiket otomatis. Tapi di sebelah gerbang tersebut ada gerbang biasa yang dijaga petugas. Nah, nanti JR Pass-nya bakal diperiksa petugas yang ada disitu dulu sebelum naik kereta.

Gerbang sebelah kanan bagi pengguna JR Pass


Untuk ke Asakusa, aku akan naik kereta rute Tokyo - Kanda (Tokyo) - Asakusa, berangkat jam 09:02 JST dan tiba di Asakusa jam 09:18 JST. Untuk perjalanan ini, aku hanya akan bayar 160 yen karena naik Tokyo-Metro Ginza Line dari Kanda (Tokyo). Sebelumnya, naik JR Yamanote Line.


Karena menurut peta yang ada, Stasiun Asakusa di  Ginza Subway Line itu dekat atau malah sebelahnya Dermaga Asakusa, jadi nanti cukup dengan jalan kaki aja kesana. Tiket untuk perjalanan ini baru buka jam 09:30 JST. Rencananya sih nanti mau naik kapal yang Asakusa-Odaiba Direct Line, jadi langsung ke Odaiba gitu deh.

Odaiba itu terletak di mulut Teluk Tokyo, jadi di Tokyo bagian selatan gitu deh. Merupakan sebuah pulau buatan yang mulanya dibangun sebagai benteng pada zaman Edo untuk melindungi Tokyo dari serangan laut. Berangkatnya jam 10:10 JST.
Kenapa naik yang itu??

Soalnya katanya itulah rute yang paling populer disana. Selain itu, kapal yang akan mengangkut nanti, yang bernama Himiko, dirancang dengan jendela kaca sehingga kita bisa langsung melihat panorama sepanjang sungai. Model kapalnya keren loh.....,, 
                                                                                                            

Himiko

Suasana perjalanan dengan Himiko
Kapal ini dioperasikan oleh Tokyo Cruise Ship Company. Perjalanan ini nanti akan memakan waktu sekitar 50 menit dengan biaya 1.520 yen. Kalau di rute yang lain, aku nggak tahu mereka pakai kapal model gimana. Hehee,,


Kalau nanti udah sampai di Odaiba, aku mau makan siang dulu di deket Stasiun Daiba, ada McD gitu deh. Mau coba Ebi Filet-O, kayaknya enak tuh, udang lagi..   
Dan menurut yang aku baca di inet sih banyak yang suka sama burger ini. Harga 1 set Ebi Filet-O (plus kentang & cola) sekitar 620 yen. Di McD sekitar 1 jam-an aja kayaknya, padahal Cuma makan gitu tapi lama ya.. hehee,,

                                                                                            







Abis itu jam 12-an kayaknya aku mau ke Pallete Town Area, yang merupakan kompleks besar akan hiburan dan shopping. Pallete Town ini terletak tepat di depan Stasiun Tokyo Teleport. Lumayan dekat dengan tempatku berlabuh & McD, jadi sepertinya aku akan coba jalan aja kesana. Jalan pelan-pelan menikmati cuaca dingin, mungkin sekitar 15-20 menit atau kalau aku lamain ya 30 menit-an lah..

Karena masih siang, aku berpikir akan ke Venus Port dulu aja, jalan-jalan gitu. Tempat ini adalah sebuah pusat perbelanjaan, ada cafe & resto juga, tapi bedanya tempat ini bergaya abad 18 Eropa Selatan. Wuihh...., so clasic.. Gua suka tuh!
Atapnya juga langsung ke langit. Jam bukanya dari jam 11 pagi sampai 11 malam. Karena aku nggak ingin beli, jadinya nggak ngeluarin duwit disini. Mungkin aku akan menghabiskan 2 jam-an disana.

Venus Port

Setelah muter-muter Venus Port, aku akan ke Toyota Mega Web. Dari namanya aja kelihatan keren. Aku mau lihat berbagai macam desain mobil Toyota dan juga teknologinya. Sama ada pameran mobil beberapa dekade terakhir yang ingin aku lihat. Mobil lama kan punya model tersendiri yang unik. Nggak ada biaya masuknya juga nih (horeee!!), tapi kalau mau test rides “Ride One” akan dikenakan tarif 300 yen. Tapi aku gak akan bisa test rides, soalnya aku gak punya SIM mobil. Tapi aku pernah nyetir bom-bom car di TRS loh. Apa bedanya sih....?! Kan sama mobilnya....,,

Di area Kids Hybrid Ride One, tentu aja aku nggak bisa coba. Jadi, yang bisa aku coba nanti itu di E-com Ride. Dengan biaya 200 yen aku akan naik “super sub compact electric car”, tapi sayangnya mobil itu mengendarai sendiri jadi aku nggak bisa nyetir. Tapi lumayan juga kalau coba mobil aja. Paling nggak nanti coba sesuatu yang baru lah.


Waktu jam 5-an aku mau keluar Toyota Mega Web dan jam 6-an aku mau coba pengalaman naik Odaiba Daikanransha yang terletak di Pallete Town juga. Aku pengen naik bianglala karena biasanya ada perasaan nyaman tersendiri saat lihat bawah dari ketinggian. Apalagi kalau naik waktu malem hari, lebih asyik tuh, banyak lampu2 kota yang bakal terlihat. Jadi keinget waktu perjalanan naik ke Gunung Kidul dan lihat pemandangan malam Jogja yang keren.

Lanjut, lagi ke soal bianglala, bianglala ini termasuk bianglala terbesar ke-3 di Jepang loh....!! Tingginya sekitar 115 meter-an. Kapasitas tempat duduknya 6 kursi, tapi untuk kabin yang semuanya dari kaca hanya 4 kursi. Nanti bila naik bianglala ini, kita akan bisa melihat kota Tokyo, Gunung Fuji, Tokyo Tower, dan Haneda Airport. Sekali putaran bianglala ini memakan waktu sekitar 15 menit. Hmm...., cukup singkat juga ya. Untuk harganya 900 yen dan bianglala ini beroperasi setiap hari dari jam 10 pagi sampai 10 malam. Nggak ada hari tutupnya nih....., hebat.

Ohh iya, di malam hari, bianglala ini lebih kelihatan keren. Karena dihiasi dengan warna-warni lampu neon 120.000 buah. Huah....., siapa yang ngitung lampu neon-nya ya?? Sugoi.....,, :D
Odaiba Daikan ransha at Night


Setelah nanti puas naik bianglala, sekitar jam 7 malem balik ke hostel.
Aku akan memilih rute Tokyo Teleport - Oimachi - Ueno - Minami-Senju dalam waktu 56 menit. Nanti berangkat pada jam 07:03 JST dan sampai di Minami-Senju jam 07:59 JST. Untuk rute ini menggunakan kereta Rinkai Line, JR Keihintohoku Line, dan JR Joban Line Rapid. Nanti aku hanya akan mengeluarkan biaya sebesar 260 yen untuk Rinkai Line. Kereta JR gratis karena ada JR Pass.

Kalau tiba di Minami-Senju nanti, aku akan cepat-cepat ke hostel untuk istirahat. Baru di hari keempat ini aku pulang malam.
Tidak lupa bersih-bersih dan makan. Hahaa,,


Yahh....., lanjut ke rencana di hari kelima ya.........,,