Seperti yang sudah aku rencanain sebelumnya, di hari keempat di Jepang nanti, aku akan menyusuri Sungai Sumida.
Menurut info sih katanya sungai ini merupakan satu dari sungai terkenal di Tokyo. Di presentasi Jijou dulu, juga pernah dibahas nih sungai. Aku pengen banget bisa santai melihat pemandangan sekitar dari kapal ferry dengan menyusuri sungai itu. Soalnya aku jarang naik kapal, biasanya naik kereta, mobil, sepeda motor. Naik kapal paling nggak ya ke Bali, tapi itu pun naik kapalnya malem, jadi nggak kelihatan deh.
Yak, seperti yang aku bilang sebelumnya, jarak hostel tempat aku nginep deket banget sama Sumidagawa. Tapi sayangnya hostelku ada di Kiyokawa, sedangkan perjalanan wisata dengan ferry ini dimulai dari Asakusa. Jadi, aku nanti akan pergi ke Asakusa dulu yang berjarak kurang lebih 5,4 km.
Tapi, sebelum ke Asakusa, aku akan pergi ke Tokyo Station dulu, mau nukarin bukti pembelian JR Pass (yang sudah aku beli dari Indonesia) ke JR Pass yang sebenarnya disana. Aku baru akan menukarnya di hari keempatku nanti karena aku beli JR Pass yang untuk 1 minggu saja. Ohh iya, batas penukaran JR Pass ini max 3 bulan dari tanggal beli.
Aku akan mengambil rute Minami-Senju - Nippori - Tokyo. Perjalanan Minami-Senju - Nippori, naik kereta JR Joban Line dan JR Yamanote Line, yang berangkat jam 08:08 JST dan akan sampai di Tokyo sekitar jam 08:20 JST.
Setelah itu, aku akan langsung pergi ke JAPAN RAIL PASS Exchange Corner ((Yaesu North) yang buka dari jam 07:30-20:30 JST.
Yang perlu diingat, untuk menukar JR Pass itu diperluin paspor beserta surat penukaran juga.
Ini bagan yang aku ambil dari site-nya JR :
Exchange Order |
Untuk form asli exchange ordernya ada disini,
Dengan penukaran tersebut, JR Pass-ku sudah bisa digunakan.
Dari Tokyo ke Asakusa, mau naik kereta JR ahh. Mau memanfaatkan JR Pass-ku untuk pertama kalinya. Hieheheee.....,,
Ohh iya, sekedar info nih, untuk pengguna JR Pass, kalau mau naik
kereta, nanti nggak bisa menggunakan gerbang tiket otomatis. Tapi di
sebelah gerbang tersebut ada gerbang biasa yang dijaga petugas. Nah,
nanti JR Pass-nya bakal diperiksa petugas yang ada disitu dulu sebelum
naik kereta.
Gerbang sebelah kanan bagi pengguna JR Pass |
Untuk ke Asakusa, aku akan naik kereta rute Tokyo - Kanda (Tokyo) - Asakusa, berangkat jam 09:02 JST dan tiba di Asakusa jam 09:18 JST. Untuk perjalanan ini, aku hanya akan bayar 160 yen karena naik Tokyo-Metro Ginza Line dari Kanda (Tokyo). Sebelumnya, naik JR Yamanote Line.
Karena menurut peta yang ada, Stasiun Asakusa di Ginza Subway Line itu dekat atau malah sebelahnya Dermaga Asakusa, jadi nanti cukup dengan jalan kaki aja kesana. Tiket untuk perjalanan ini baru buka jam 09:30 JST. Rencananya sih nanti mau naik kapal yang Asakusa-Odaiba Direct Line, jadi langsung ke Odaiba gitu deh.
Odaiba itu terletak di mulut Teluk Tokyo, jadi di Tokyo bagian selatan gitu deh. Merupakan sebuah pulau buatan yang mulanya dibangun sebagai benteng pada zaman Edo untuk melindungi Tokyo dari serangan laut. Berangkatnya jam 10:10 JST.
Kenapa naik yang itu??
Soalnya katanya itulah rute yang paling populer disana. Selain itu, kapal yang akan mengangkut nanti, yang bernama Himiko, dirancang dengan jendela kaca sehingga kita bisa langsung melihat panorama sepanjang sungai. Model kapalnya keren loh.....,,
Himiko |
Suasana perjalanan dengan Himiko |
Kapal ini dioperasikan oleh Tokyo Cruise Ship Company. Perjalanan ini nanti akan memakan waktu sekitar 50 menit dengan biaya 1.520 yen. Kalau di rute yang lain, aku nggak tahu mereka pakai kapal model gimana. Hehee,,
Kalau nanti udah sampai di Odaiba, aku mau makan siang dulu di deket Stasiun Daiba, ada McD gitu deh. Mau coba Ebi Filet-O, kayaknya enak tuh, udang lagi..
Dan menurut yang aku baca di inet sih banyak yang suka sama burger ini. Harga 1 set Ebi Filet-O (plus kentang & cola) sekitar 620 yen. Di McD sekitar 1 jam-an aja kayaknya, padahal Cuma makan gitu tapi lama ya.. hehee,,
Abis itu jam 12-an kayaknya aku mau ke Pallete Town Area, yang merupakan kompleks besar akan hiburan dan shopping. Pallete Town ini terletak tepat di depan Stasiun Tokyo Teleport. Lumayan dekat dengan tempatku berlabuh & McD, jadi sepertinya aku akan coba jalan aja kesana. Jalan pelan-pelan menikmati cuaca dingin, mungkin sekitar 15-20 menit atau kalau aku lamain ya 30 menit-an lah..
Karena masih siang, aku berpikir akan ke Venus Port dulu aja, jalan-jalan gitu. Tempat ini adalah sebuah pusat perbelanjaan, ada cafe & resto juga, tapi bedanya tempat ini bergaya abad 18 Eropa Selatan. Wuihh...., so clasic.. Gua suka tuh!
Atapnya juga langsung ke langit. Jam bukanya dari jam 11 pagi sampai 11 malam. Karena aku nggak ingin beli, jadinya nggak ngeluarin duwit disini. Mungkin aku akan menghabiskan 2 jam-an disana.
Venus Port |
Setelah muter-muter Venus Port, aku akan ke Toyota Mega Web. Dari namanya aja kelihatan keren. Aku mau lihat berbagai macam desain mobil Toyota dan juga teknologinya. Sama ada pameran mobil beberapa dekade terakhir yang ingin aku lihat. Mobil lama kan punya model tersendiri yang unik. Nggak ada biaya masuknya juga nih (horeee!!), tapi kalau mau test rides “Ride One” akan dikenakan tarif 300 yen. Tapi aku gak akan bisa test rides, soalnya aku gak punya SIM mobil. Tapi aku pernah nyetir bom-bom car di TRS loh. Apa bedanya sih....?! Kan sama mobilnya....,,
Di area Kids Hybrid Ride One, tentu aja aku nggak bisa coba. Jadi, yang bisa aku coba nanti itu di E-com Ride. Dengan biaya 200 yen aku akan naik “super sub compact electric car”, tapi sayangnya mobil itu mengendarai sendiri jadi aku nggak bisa nyetir. Tapi lumayan juga kalau coba mobil aja. Paling nggak nanti coba sesuatu yang baru lah.
Waktu jam 5-an aku mau keluar Toyota Mega Web dan jam 6-an aku mau coba pengalaman naik Odaiba Daikanransha yang terletak di Pallete Town juga. Aku pengen naik bianglala karena biasanya ada perasaan nyaman tersendiri saat lihat bawah dari ketinggian. Apalagi kalau naik waktu malem hari, lebih asyik tuh, banyak lampu2 kota yang bakal terlihat. Jadi keinget waktu perjalanan naik ke Gunung Kidul dan lihat pemandangan malam Jogja yang keren.
Lanjut, lagi ke soal bianglala, bianglala ini termasuk bianglala terbesar ke-3 di Jepang loh....!! Tingginya sekitar 115 meter-an. Kapasitas tempat duduknya 6 kursi, tapi untuk kabin yang semuanya dari kaca hanya 4 kursi. Nanti bila naik bianglala ini, kita akan bisa melihat kota Tokyo, Gunung Fuji, Tokyo Tower, dan Haneda Airport. Sekali putaran bianglala ini memakan waktu sekitar 15 menit. Hmm...., cukup singkat juga ya. Untuk harganya 900 yen dan bianglala ini beroperasi setiap hari dari jam 10 pagi sampai 10 malam. Nggak ada hari tutupnya nih....., hebat.
Ohh iya, di malam hari, bianglala ini lebih kelihatan keren. Karena dihiasi dengan warna-warni lampu neon 120.000 buah. Huah....., siapa yang ngitung lampu neon-nya ya?? Sugoi.....,, :D
Odaiba Daikan ransha at Night |
Setelah nanti puas naik bianglala, sekitar jam 7 malem balik ke hostel.
Aku akan memilih rute Tokyo Teleport - Oimachi - Ueno - Minami-Senju dalam waktu 56 menit. Nanti berangkat pada jam 07:03 JST dan sampai di Minami-Senju jam 07:59 JST. Untuk rute ini menggunakan kereta Rinkai Line, JR Keihintohoku Line, dan JR Joban Line Rapid. Nanti aku hanya akan mengeluarkan biaya sebesar 260 yen untuk Rinkai Line. Kereta JR gratis karena ada JR Pass.
Tidak lupa bersih-bersih dan makan. Hahaa,,
Yahh....., lanjut ke rencana di hari kelima ya.........,,
0 komentar:
Post a Comment